MAKALAH KOMPONEN ARSITEKTUR DSS
MAKALAH DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
KOMPONEN ARSITEKTUR DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK)
OLEH :
NAMA :NI LUH GEDE SARI MARTA KYANA
NIM : 201431005
JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNIK - PLN
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Makalah yang berjudul “Decision Support System
(DSS) dalam Pengambilan Keputusan Manajemen” dibuat guna memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Makalah ini tidak hanya ditujukan
kepada kalangan akademis tetapi juga ditujukan masyarakat luas khususnya di
dalam dunia kerja. Dalam kesempatan ini Penulis juga ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen Yang Terhormat Bapak Hengki Sikumbang, yang telah membimbing
dan mengajari Penulis.
Apabila dalam pembuatan makalah ini
belum lengkap, mohon dimaafkan. Karena Penulis adalah manusia biasa yang tidak
luput dari kesalahan. Dan kesempurnaanlah hanya milik Tuhan Yang Maha Esa.
Semoga makalah ini mampu menambahkan pengetahuan, khususnya
bagi Penulis sebagai penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin ya robbal alamin.
Jakarta, April 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................... ....
BAB I :
Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang Masalah.................................................................................... ....
1.2.
Rumusan Masalah.............................................................................................. ....
1.3.
Tujuan................................................................................................................ ....
BAB II : Pembahasan
2.1. ........................................................................................................................... ....
2.2. ........................................................................................................................... ....
2.3. ........................................................................................................................... ....
BAB IV : Penutup
Simpulan........................................................................................................................ ....
Daftar Pustaka................................................................................................................ ....
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini perkembangan teknologi
informasi sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi
perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut
berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah
metode sistem pengambilan keputusan. Dalam teknologi informasi, sistem
pengambilan keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara sistem informasi dan
sistem cerdas. Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi
informasi, hal ini dikarenakan adanya era globalisasi, yang menuntut sebuah
perusahaan untuk bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Manajer perusahan memiliki peranan penting dalam memilih berbagai
macam alternatif keputusan sehingga tidak mengambil keputusan yang salah dalam
pemecahan sebuah masalah.
Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau
administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian
masalah, pencarian alternatif, penyelesaian masalah, evaluasi dari
alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik.
Kemampuan seorang manajer dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia
mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan
peningkatan kemampuan manajer dalam pembuatan keputusan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, dan hal ini tentu akan
meningkatkan efisiensi kerja manajer yang bersangkutan.
Dalam pembuatan keputusan Herbet A. Simon membagi keputusan menjadi dua
jenis yaitu keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram. Keputusan
terprogaram (programmed decision) bersifat repetitif dan rutin, dalam hal
prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut
tidak perlu dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan tidak
terprogram (nonprogrammed decision) bersifat baru, tidak terstruktur dan penuh
konsekuensi. Selain itu tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani
masalah seperti ini karena masalah tersebut tidak pernah muncul sebelumnya atau
karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks, atau karena masalah
tersebut demikian penting sehingga memerlukan penanganan khusus (Mcleod, 2009).
Dalam penanganan keputusan tak terprogram ini manajer membutuhkan sistem
pendukung kaputusan (DSS) atau berbagai macam informasi analitik penunjang
pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil manajer tidak berdampak
negatif pada kegiatan perkembangan perusahaan.
Sistem pendukung keputusan atau decision support system
(DSS) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan,
dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan
pada situasi semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaiana seharusnya keputusan seharusnya dibuat
(Alter, 2002). Konsep DSS dikemukakan pertama kali oleh scott-Morton pada tahun
1971. Beliau mendefenisikan sebagai sistem berbasis komputer yang interaktif,
yang membantu pengambil keputusan dengan menggunakan data dan model untuk
memecahkan persoalan-persoalan tak terstruktur (McLeod, 2009).
DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam
melakukan pekerjaan yang bersifat analitis, dalam situasi yang kurang
terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan
mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif
dan informasi penunjang yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan
berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia. Sehingga
manajer bisa mengambil keputusan yang tepat dan benar dalam mencapai tujuan
perusahaan.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Decision Support
System (DSS) ?
2. Bagaimanakah perkembangan Decision Support System (DSS) ?
3. Bagaimanakah tipe-tipe Decision Support System (DSS) ?
4. Apa saja komponen-komponen Arsitektur Decision Support System (DSS) ?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Decision Support System
(DSS)
2. Untuk mengetahui perkembangan Decision Support System
(DSS)
3. Untuk tipe-tipe Decision Support System (DSS)
4. Untuk mengetahui komponen-komponen Arsitektur Decision Support System (DSS) ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Decision Support System (DSS)
Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di
kalangan manajemen perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat
DSS. DSS ni merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini
adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer,
tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya
merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah
diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science.
Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang
dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk
mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah
menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu
relatif singkat.
Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses
perancangan pada sebuah DSS adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang
interaktif, sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya,
diharapkan system ini dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata atau bisnis
yang sebenarnya. Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa keberadaan DSS bukan
untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana (tools)
bagi mereka.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori
pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti
“Operation Research” dan “Management Science” , hanya bedanya adalah bahwa jika
dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan
perhitungan iterasi secara manual, maka saat ini komputer PC telah menawarkan
kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relative
singkat.
Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system
berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para
pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah,
dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan
dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan. System pendukung
keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan membentuk
data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi
dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia
penggunanya.
Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan
aplikasi pendukung keputusan akan melakukan:
·
Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data
legasi dan relasional, kompulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar
data.
·
Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode
lainnya.
·
Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada
asumsi penjualan produk baru.
·
Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang
berbeda, dengan pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.
Sudah begitu banyak perusahaan di berbagai industri yang
bergantung pada perangkat, teknik dan pemodelan pendukung keputusan, untuk
membantu mereka menganalisa dan memecahkan beragam pertanyaan bisnis
sehari-hari. System pendukung keputusan bersifat tergantung oleh data,
sebagaimana keseluruhan proses mengambil seluruh kumpulan data yang tersedia,
untuk dianalisa. Perangkat-perangkat, proses, dan metodologi pelaporan berbasis
Business Intelligence adalah contoh penggunaan penting dalam system pendukung
keputusan manapun, dan memberikan analisis data, pelaporan serta monitoring
data yang sangat terpercaya kepada pengguna.
Persyaratan yang biasa dimiliki dalam penerapan Sistem
Pendukung Keputusan Tingkat Tinggi:
·
Pengumpulan data dari beragam sumber (data penjualan, data
inventori, data supplier, data riset pasar, dsb).
·
Penformatan dan penggunaan data.
·
Lokasi database yang sesuai serta pembangunan format untuk
pembuatan laporan dan analisa berbasis pengambilan keputusan.
·
Perangkat dan aplikasi yang serba bisa dan mampu memberikan
pelaporan, monitoring dan analisa terhadap data.
Karakteristik
dan Kemampuan DSS atau Decision Support System
Berikut ini akan dibahas
mengenai karakteristik dan kemampuan kinerja dari DSS atau Decision Support
System, antara lain yaitu :
1. DSS
menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi
semi-terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan
informasi terkomputerisasi.
2. Dukungan
disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan
puncak sampai manajer lapangan.
3. Dukungan
disediakan bagi individu dan juga bagi grup. Berbagai masalah organisasional
melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam grup. Untuk masalah yang
strukturnya lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan keterlibatan beberapa
individu dari departemen dan level organisasi yang berbeda.
4. DSS
menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling
berkaitan.
5. DSS
mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design,
choice dan implementation.
6. DSS
mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda;
ada kesesuaian diantara DSS dan atribut pengambil keputusan individu (contohnya
vocabulary dan style keputusan).
7. DSS
selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu
mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu
bisa menangani perubahan ini. DSS adalah fleksibel, sehingga user dapat
menambahkan, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur kembali
elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak
diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat
setiap saat.
8. DSS
mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi,
jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya
membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).
9. Pengguna
harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar
dapat dibangun dalam organisasi pengguna tadi dengan melibatkan sedikit saja
bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS).
10. DSS
biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user)
dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan pemodelan ini menjadikan
percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada berbagai konfigurasi yang
berbeda. berbagai percobaan tersebut lebih lanjut akan memberikan pandangan dan
pembelajaran baru.
11. DSS
dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan
solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.
Prinsip Dasar DSS
1.
Struktur Masalah sulit untuk menemukan masalah yg sepenuhnya
terstruktur atau tak terstruktur. Ini berarti DSS diarahkan pada area
tempat sebagai besar masalah berada.
2. Dukungan Keputusan DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan
manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi
manajer bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.
3.
Efektivitas Keputusanwaktu manajer berharga dan tidak boleh
terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik
B.
Perkembangan
Decision Support System (DSS)
Sistem
pendukung keputusan berkembang di awal era komputasi terdistribusi. Sejarah
sistem seperti dimulai pada sekitar 1965 dan penting untuk memulai meresmikan
catatan, orang ide-ide, sistem dan teknologi yang terlibat dalam bidang yang
penting dari teknologi informasi diterapkan. Hari ini masih mungkin untuk
merekonstruksi sejarah Sistem Pendukung Keputusan dari tangan pertama rekening
dan bahan-bahan yang tidak dipublikasikan serta artikel diterbitkan.
Beberapa seksi selanjutnya bergerak dari
sekitar 1965 sampai pertengahan 1990-an. Benang DSS terkait dengan model
berorientasi DSS, sistem pakar, analisis multidimensi, alat query dan
pelaporan, OLAP, Business Intelligence, DSS Group, dan Sistem Informasi
Eksekutif ditelusuri dan terjalin saat mereka muncul untuk berkumpul dan
menyimpang selama bertahun-tahun. Sebelum 1965, itu sangat mahal untuk
membangun skala besar sistem informasi. Pada sekitar waktu ini, pengembangan
dari IBM System 360 dan sistem mainframe lebih kuat membuatnya lebih
praktis dan hemat biaya untuk mengembangkan. Pada akhir 1960-an, jenis baru
dari sistem informasi menjadi praktis - Model berorientasi DSS atau sistem manajemen
keputusan.
Pengembangan
DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara
time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat
berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi.
Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun
1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang
keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul
“A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada
kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan
manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis
keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony
menggunakan istilah Strategic palnning, managemen control dan operational
control (perencanaan strategis, control manajemen, dan control manajemen).
DSS yang saat
ini populer untuk digunakan adalah yang berbasis tabel atau spreadsheets,
karena para manajer sudah terbiasa membaca data dengan cara tersebut. Tabel
inilah yang menjadi media manajer dalam “mengkutak-katik” (mengganti atau
merubah) variabel yang ada, di mana hasilnya akan ditampilkan dalam format
grafik yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk keperluan ini, biasanya sebuah
stand-alone PC sudah cukup untuk mengimplementasikannya. Sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi, telah banyak ditawarkan aplikasi DSS yang
bekerja dalam infrastruktur jaringan (LAN, WAN, Intranet, Internet, dsb.).
Beberapa manajer pengambil keputusan dihubungkan satu dengan lainnya melalui
jaringan komputer, sehingga dapat saling mempertukarkan data dan informasi
untuk keperluan pengambilan keputusan. Bahkan sudah ada DSS yang diperlengkapi
dengan expert system (dibuat berdasarkan teori kecerdasan buatan = artifial
intelligence), sehingga keputusan bisnis secara langsung dapat dilakukan oleh
komputer, tanpa campur tangan manusia.
C.
Tipe-tipe
Decision Support System (DSS)
Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model
tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang
diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS.
1.
DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data
dan mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan
yang khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya
benar-benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi
berdasarkan pada data tersebut.
2.
DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara
eksplisit menunjukkan solusi berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus
diingat bahwa intervensi manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi.
Misalnya, data yang kotor atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran
yang kotor juga (garbage in garbage out).
3.
Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan,
dianalisa dan lalu diberikan kepada manusia yang menolong system untuk merevisi
atau memperbaikinya.
4.
Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil
keputusan menggunakan simulasi statistik atau model-model keuangan untuk
menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data.
5.
Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak
digabungkan dengan metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian
keputusan, solusi atau strategi.
6.
Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang
kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat
berupa data internal atua eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting
bahwa data dikumpulkan serta digolongkan secara sekuensial, contohnya data
penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode ke periode lainnya,
inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
7.
Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam
bermacam bentuk seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk
menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi data.
8.
Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan
aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia
untuk menentukan apakah keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti
pada perdagangan bursa adalah suatu model knowledge driven DSS.
Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan Decision Support System
(DSS)
1.
Mempermudah dilakukannya analisa terhadap data master dan
juga data transaksi perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan
yang akan mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen
perusahaan.
2.
Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih
professional yang disesuaikan dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang
menggunakan aplikasi ini.
3.
Memberikan informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka
dalam perusahaan, atau bahkan bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini;
adalah pergerakan angka penjualan tiket pesawat setiap harinya, atau pergerakan
angka kedatangan dan keberangkatan pesawat dari seluruh bandara di Indonesia
(hasil kegiatan operasional perusahaan).
Komponen Arsitektur Decision Support System (DSS)
Menurut
Carter et. al. (1992) Decision Support System (DSS) memiliki tiga
komponen utama atau subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis DSS,
antara lain subsistem data, subsistem model dan subsistem dialog, seperti yang
ditunjukkan berikut ini:
a. Sub sistem Data (Data Subsystem)
Subsistem
data merupakan komponen DSSyang menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem.
Data yang dimaksud disimpan dalam data base yang diorganisasikan oleh
suatu sistem yang disebut DBMS (Data Base Management System). Melalui
DBMS, memungkinkan data yang diperlukan dapat diekstraksi secara cepat.
b. Sub sistem Model (Model Subsystem)
Subsistem
model merupakan cara bagaimana data yang diambil dari DBMS akan diolah dengan
model-model yang dibuat sehingga menghasilkan suatu pemecahan atau hasil yang
diinginkan. Menurut McLeod (1995: 23) model-model- model yang digunakan dapat
diklasifikasikan ke dalam bentuk model-model berikut ini:
- Model Fisik
Penggambaran
entity dalam bentuk tiga dimensi. Misalnya entity berupa market
pusat pembelanjaan.
- Model Narasi
Menggambarkan
entitasnya secara lisan dan tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model narasi.
- Model Grafik
Menggambarkan
entitasnya dalam jumlah garis, simbol atau bentuk.
- Model Matematika
Model-model
matematika menggunakan notasi-notasi dan persamaan matematis untuk
mempresentasikan sistem. Atribut-atribut dinyatakan dengan variabel-variabel,
dan aktivitas-aktivitas dinyatakan dengan fungsi matematika yang menjelaskan
hubungan antar variabel-variabel tersebut.
c. Sub sistem Dialog (User System Interface)
Melalui
sistem dialog inilah, DSS yang dibuat akan diimplementasikan sehingga user atau
pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang secara interaktif.
Subsistem dialog dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
- Bahasa Aksi (Action language): suatu perangkat lunak yang digunakan user untuk berkomunikasi dengan sistem, melalui berbagai media seperti: keyboard, joystick, mouse atau device lainnya.
- Bahasa Tampilan (Display): merupakan sarana tampilan yang dapat diperoleh oleh user, seperti printer, monitor, plotter, dan device lainnya.
- Basis Pengetahuan (Knowledge Base): bagian mutlak yang harus diketahui oleh user agar pemakaian sistem dapat berfungsi secara efektif.
Kombinasi
dari berbagai kemampuan di atas dikenal sebagai gaya dialog (Dialog Style),
yang terdiri dari:
- Dialog Tanya Jawab: dalam dialog ini, sistem bertanya kepada user, kemudian user menjawab, dan seterusnya sampai DSS mengeluarkan alternatif jawaban yang diperlukan untuk mendukung keputusan setelah data inputnya lengkap.
- Dialog Perintah: sistem ini mengijinkan user untuk memberikan perintah-perintah yang tersedia oleh sistem untuk menjalankan fungsi yang ada dalam DSS.
- Dialog Menu: gaya dialog yang paling populer di mana user memilih satu dari beberapa alternatif menu yang telah disediakan. Dalam menetukan pilihan, user cukup menekan tombol tertentu yang akan menghasilkan respon/jawaban.
- Dialog Input/Output: dialog ini menyediakan form masukan (input), di mana user memasukkan perintah dan data, serta form keluaran (output) yang merupakan respon dari sistem. Setelah memeriksa keluaran, user dapat mengisi form masukan lainnya dan melanjutkan dialog selanjutnya.
Jenis-Jenis Decision Support System
(DSS)
Ada enam jenis DSS, yaitu :
1. Retrive information element
(memanggil eleman informasi)
2. Analyze entries fles (menganali
semua file)
3. Prepare reports form multiple files
(laporan standart dari beberapa files)
4. Estimate decisions qonsquences
(meramalkan akibat dari keputusan)
5. Propose decision (menawarkan
keputusan )
6. Make decisions (membuat keputusan)
Tujuan Decision Support System (DSS)
Dalam DDS terdapat tiga tujuan yang harus di capai yaitu :
1. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah
semi terstruktur
2. Mendukung keputusan manajer, dan
bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut
3. Meningkatkan efektivitas menajer
dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efisiensi
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep
DSS, yaitu struktur masalah dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. DSS
sebagai sebuah system yang memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau
kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai team pemecah
masalah, dalam memecahkan masalah semi terstrukitur dengan memberikan informasi
atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh
laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut
juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.
Cara Penggunaan Informasi dari Decision
Support System
Pada dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer,
yaitu untuk mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut.
Pendefinisian masalah adalah usaha definisi dari pendekatan system. Selanjutnya
manjer menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang telah
diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha pemecahan menurut poendekatan sistim
dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan. Pada umumnya, lapaoran berkala
dan khusus digunakan terutama dalam usaha definisi, dan simulasi dalam usaha
pemecahan Laporan berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi masalah atau
masalah yang kemungkinan besar akan muncul, manjer juga melakukan query
terhadap database untuk menemukan masalah atau mempelajari lebih jauh lagi
mengenai masalah yang telah diidentifikasi. Simulasi dapat juga membuka masalah
yang tersembunyi, karna kelemahan cenderung akan kelihatan menonjol ketika
operasi perusahaan diubah secara matematis.
Penerapan
Sistem pendukung Keputusan (Decision Support System/DSS) dan Pengambilan
Keputusan dalam organisasi
Istilah sistem pendukung pengambilan
keputusan (Decisoin Support System –DSS) telah digunakan untuk mendeskripsikan
sistem yang didesain untuk membantu manajer memecahkan masalah tertentu.
Penekannya teletak pada kata “membantu”. DSS tidak pernah ditujukan
untuk menyelesaikan masalah tanpa bantuan dari manajer. Ide dasarnya adalah
agar manajer dan komputer dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah tersebut.
Jenis masalah yang dapat diselesaikan adalah masalah yang semiterstruktur.
Komputer dapat menyelesaikan bagian yang terstruktur. Dan manajer dapat
menyelesaikan bagian yang tidak terstruktur.
Sejak tahun 1971, DSS telah menjadi
jenis sistem infomasi yang paling sukses dan kini menjadi aplikasi komputer
untuk pemecahan masalah yang paling produktif. DSS lebih ditujukan untuk
mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis, dalam
situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS
tidak dimaksudkan mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan
perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat
melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.
Karakteristik DSS
1.
Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan
yang tepat
2.
Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan
keluaran
3.
Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan
pemrogram professional
4.
Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang
solusinya tak dapat ditentukan didepan
5.
Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang
canggih.
BAB IV
PENUTUP
SIMPULAN
Dalam kehidupan
kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan
sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia
akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Perkembangan teknologi informasi
Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami
komponen teknologi informasi.
Decision
Support System (DSS) adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung
manajemen pengambilan keputusan. DSS merupakan sistem berbasis model yang
terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk
membantu manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya
maka sistem tersebut harus:
a.
Sederhana
b.
Mudah untuk dikontrol;
c.
Mudah beradaptasi;
d.
Lengkap pada hal-hal penting;
e.
Mudah berkomunikasi dengannya.
Secara implisit
juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan sebagai
tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah.
DAFTAR PUSTAKA
http://gaptex.com/pengertian-dss-dalam-sistem-informasi/
diakses pada tanggal 2 November 2015
http://mukhtarhabib.blogspot.co.id/2009/06/manajemen-dss.html
diakses pada tanggal 2 November
http://laharjoprawiro.blogspot.co.id/2013/02/makalah-sim-dss.html
diakses pada tanggal 4 November 2015
http://eprints.dinus.ac.id/13151/1/jurnal_13588.pdf
diakses pada tanggal 5 November 2015
http://sim-septialutfi-11130075-elzadevi.blogspot.co.id/2015/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_6.html diakses tanggal 7 April 2017
http://sim-septialutfi-11130075-elzadevi.blogspot.co.id/2015/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_6.html diakses tanggal 7 April 2017
Komentar
Posting Komentar